DI BALIK JILBAB NURJANAH DAN AISYAH
(( Like dulu baru baca ))
Namaku adalah Farid, bekerja di perusahaan konsultan IT yang cukup
ternama di tanah air. Posisiku sebagai seorang programmer. Menurut
teman- temanku, aku adalah orang yang beruntung, karena memiliki seorang
istri yang cantik dan seksi. Nurjanah nama istriku. Tinggi istriku 167
cm dan berat yang proporsional. Tapi menurut teman-temanku yang istimewa
dari istriku selain wajahnya yang putih dan cantik adalah keseksian
bodynya. Temanku yang mata keranjang selalu jelalatan bila melihat
istriku terutama melihat buah dadanya yang besar dan montok , pinggul
yang besar menggoda dan pantat yang terangkat ke atas, walaupun istriku
selalu mengenakan pakaian yang tertutup rapat. Dari istriku aku telah
dikaruniai putra yang telah duduk di kelas 2 SD dan seorang putri yang
berusia 4 tahun Pada suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk
membantu sebuah instansi pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat
di instansi tersebut. Di instansi tersebut aku bekerja sama dengan salah
seorang pegawai yang mendapat tugas sebagai penanggungjawab IT di
instansi tersebut. Nama rekan kerjaku adalah Sugianto dan biasa
kupanggil Anto. Usianya 2 tahun dibawahku, telah menikah dan dikaruniai 2
orang putri yang berusia 3 tahun dan SD kelas 1. Istrinya adalah
seorang wanita
berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah. Namun
jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang
cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya. Tubuhnya kecil mungil
imut-imut sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu.
Aisyah Dalam kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga
jauh
malam di kantor bahkan tidak jarang kami harus menginap di kantor.
Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap ataupun sebaliknya
menginap di rumahku. Karena dimulai dari nol, maka hubungan kerja sama
ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek yang
berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan
hingga sistem informasi yang akan dijalankan. Setelah kerjasama berjalan
sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah
kutanyakan dia bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya
akibat kesalahan perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target
yang ditetapkan dan dia diberi limit waktu 3 bulan untuk segera
memperbaiki dan menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan. Rupanya,
atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan yang dilakukan oleh
anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat teguran keras dari
atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi perusahaan yang
mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya sebuah
Sistem Informasi pada sebuah klien. Walaupun ini semua terjadi bukan
kesalahanku. Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi
dua orang sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam
suka maupun duka. Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik
di kantornya Anto, rumahku ataupun rumahnya. Pada saat bekerja, kami
banyak berhubungan dengan internet untuk mendapatkan referensi ataupun
masukkan yang bisa mempercepat proyek ini selesai. Dan biasanya pada
saat pikiran sedang buntu, biasanya kami melakukan refreshing dengan
cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload gambar- gambar
ataupun film-film porno. Dari gambar-gambar dan film-film yang
didownload oleh Anto serta komentar- komentar yang dilontarkan olehnya.
Aku tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang
besar dan montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara
sembunyi-sembunyi sering menatap istriku pada saat kerja di rumahku.
Tapi hal ini tidak membuatku cemburu, karena dia tidak pernah secara
terang-terangan memandangi istriku apalagi menggodanya, lagi pula dia
adalah sahabat baikku saat ini. Waktu terus berjalan dan batas waktu
yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan belum selesai. Hal ini
membuat kami bekerja siang malam tiada henti. Hingga akhirnya Anto
berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau
kita berjanji…?” “Janji
bagaimana..?” tanyaku padanya “Kita berjanji akan melakukan syukuran
dengan berlibur bersama dua keluarga menyewa sebuah villa di kawasan
puncak beberapa hari untuk menikmati pemandangan alam dan sarana
rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan hanya kita yang
menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun bisa
menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku. “Ok… Aku
sangat setuju…” sahutku bersemangat. Sejak ada komitment tersebut,
semangat kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin
menyelesaikan proyek ini, sehingga akhirnya proyek tersebut selesai
sebelum deadline yang ditentukan. Kami rayakan keberhasilan ini dengan
acara makan bersama antara keluargaku dan keluarga Anto di rumahku.
Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat dan akrab. Antara
istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam fikiran mereka
sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga, demikian
juga dengan anak-anak kami. Kami berdua mulai menyusun rencana untuk
melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai.
Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari
dengan menyewa sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami
ambil bertepatan dengan liburan sekolah anak- anak maka kawasan Puncak
ramai dengan wisatawan dan akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah
villa dengan dua kamar tidur yang ada kamar mandinya, satu ruang tamu
dan ruang tengah serta dapur. Keluargaku menempati kamar yang pintunya
menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga Anto menempati kamar yang
pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah dan ruang tamu
yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah. Kami tiba
di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan
beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa
hari gunakan untuk jalan- jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya
udara Puncak. Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah
sambil menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat
sedangkan anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari
rumah. Setiap moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan
kamera digital yang kami bawa. ”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan
tentang persahabatan kita…” katanya sambil tersenyum padaku. Merk dan
type kamera yang kami miliki sama persis, kami membelinya sama-sama pada
saat sedang mengerjakan proyek. Sehingga apabila kedua kamera kami
disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak dapat menentukan milik
masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja. Sekitar jam 9
malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak
merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk
menemani anak kami masing-masing. Udara dingin puncak, membuat aku dan
istriku saling menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat.
Dan karena suasana tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera
tidur. Dan ditambah lagi dengan kondisi kami yang saling berpelukkan
erat membuat berahi kami perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling
cium, saling belai dan saling memberi rangsangan pasangannya
masing-masing Badanku sudah mulai menghangat karena dorongan nafsu yang
sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan mengerasnya batang penisku
dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula dengan itriku,
nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd- nya kurasakan sudah mulai
basah. Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang
tak teratur. Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat
tidur yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras
untuk menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali. Lalu kubisikan
pada istriku ”Mah… kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto
dan istrinya sudah tidur..?” ”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak
tahan
nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto dan istrinya sudah tidur..”
jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti yang sedang menahan
sesuatu. Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu dan diam
sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar
suara orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau
istrinya ada di sana. Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku
kembali ke kamarku dan memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan
terkendali. Lalu istrikupun dengan berjingkat-jingkat
meninggalkan
kamar menuju ruang tengah dimana aku sudah menunggunya di atas karpet di
depan perapian dengan tak sabar dan nafas yang memburu didorong nafsu
yang menggebu. Begitu tiba didekatku, istriku langsung menerkamku dan
melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu. Lidahnya dengan
lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah dalam
arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan
bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama.. Aku sendiri
heran, mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku.
Apakah karena kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara
dingin daerah puncak yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang
dapat memacu berahi sedemikian tinggi. Kami saling bergulingan di atas
karpet yang tebal disertai dengan erangan dan desahan penuh gairah yang
keluar tanpa kami sadari. ”Ooohh Pah..pah … sayang… ohhhh..” desah
istriku disela- sela ciumanku di bibir, dan leher disertai dengan
remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan kenyal.
Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas
semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian
kulepas dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan
ini terpampang indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan
kananku langsung meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri
milik istriku ini dan terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat
istriku melenguh dan mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.
”Hhek…hek…sshhh…” lenguh istriku.. Mulutkupun tidak tinggal diam,
kusosor seluruh permukaan buahdada indah bagian kanan dan akhirnya
bibirku menghisap kuat puting istriku dengan kuat, memilinnya dengan
bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat tambahan kenikmatan
yang bertubi- tubi.. ”ouhh…Pah…ouhh pah…enak….. terussssss…..” erang
istriku. Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku sehingga ia
berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku dan
celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang
bulat oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.
Mulut istriku langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga
terkadang ia menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara
tangan kanannya meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras
membuat diriku melayang tinggi ke langit yang tanpa batas… ”Oohh…ouhh….
Mamah…..mamah ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan
keluar dari mulutku. Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi
kenikmatan oleh istriku yang kucintai ini… Oohh istriku memang hebat
dalam memberikan pelayanan sex yang maksimum terhadap suaminya… diriku
terus melayang dan melayang. Lalu mulut istriku bergeser ke
selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat disukainya, yaitu
memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan mulutnya. Dia
memang sangat expert dalam hal ini. Permainan mulut dan lidah didalam
mengolah penisku selalu membuatku melayang- layang tinggi… ”Ouuhhhh
mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras. Rupanya nafsu
istrikupun sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak
dan membuka rok dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan
liang vaginanya yang sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia
meraih penisku untuk dimasukkan ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan
kesempatan padaku untuk mempermainan vaginanya dengan bibir dan lidahku
seperti yang biasa aku lakukan sebelum melakukan persetubuhan yang
sesungguhnya. Blesss….penisku secara perlahan masuk ke liang vagina
istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan pantat
istriku yang bahenol. ”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan
mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya. Kedua tangan
istriku bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya
keatas- kebawah, kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan
diakhiri dengan putaran- putaran yang seolah-olah ingin memelintir
penisku yang berada didalam vaginanya. Buahdadanya yang montok
terguncang-guncang akibat gerakannya yang lincah menyajikan sebuah
pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara periodik terus
dilakukannya secara berulang-ulang Diriku semakin melayang- layang.. ..
Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam diisi
dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras. Hingga akhirnya
gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan-
hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin
terguncang-guncang dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin
bagi diriku. Dan akhirnya tubuh istriku melenting ke belakang dengan
tubuh yang kaku dan kedua tangannya menarik kedua tanganku kuat-kuat
sambil menjerit..”Aaahhhh……!!” Pantatnya menekan keras selangkanganku
dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan hebat memijit dan
menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan- kedutan seolah ada
cairan menyirami kepala penisku yang
berada didalam vaginanya.
Selama beberapa detik dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya
melemas sehingga membuat ambruk terhempas di atas tubuhku. Istriku baru
saja mengalami suatu orgasme yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia
serta sangat puas menyaksikan pemandangan yang sangat erotik ini.
Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku diam saja memberi waktu pada
istriku untuk menikmati sisa- sisa kenikmatan yang masih dia rasakan
selema beberapa menit. Tak lama kemudian istriku membuka matanya dan
memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..”Fuihhh…. enak
banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku
dengan mesra. Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang
tergeletak disamping tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari
cairan kenikmatan yang keluar dari vagina sambil berkomentar…”Wuihh…
banyak banet Pah keluarnya…” sambil mencium cd-nya yang basah oleh
cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang basah itu ke penisku
dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium lembut kepala
penisku sambil berkata pada penisku ”terima kasih sayang…kamu hebat
dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku ”Kamu belum
yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa
menyemprot milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…”
Katanya mengajak ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku
dengan mesra. Namun kali ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi
dilanjutkan dengan mengulum dan mempermainkan lidahnya dikepala penisku
dan menghisap-hisap penisku dengan gemas membuat aku melayang kembali
didera kenikmatan yang diberikan oleh istriku. Tidak lama dia
mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku serta berkata
”Ayo..Pah… diatas..” sambil menarik badanku agar berada diatastubuhnya.
Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan berahiku ini,
tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku. Aku tidak
langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku
langsung mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan
kewanitaan bercampur keringat. Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang
kira dan kanan sampai akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya
yang masih terlihat rapat dari bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan
lipatan bibir vagina itu lalu kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina
hingga ke klentitnya demikian berulang-
ulang membuat istriku
mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam
”Enggh….engh…ouh… enak… Pah…. makasih…maksih…ouh… ouh…” erangnya.
Lidahku merasakan campuran asin dan manis oleh cairan vagina dan
keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina, tapi aku tak
peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku dapat
memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini…. Gerakan
pantat istriku semakin cepat dan menekan- nekan wajahku sedangkan kedua
kakinya yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan
kepalaku dari belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali
tubuhnya melenting dan menjerit… ”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur
berada dalam liang vaginanya merasakan kedutan- kedutan dari dinding
vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari dalam vagina melamuri
lidahku dengan rasa yang asin gurih…. Kembali tubuhnya terhempas lemas
di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang… Aku
kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat
puas dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme
yang kedua kalinya. Aku mencium lembut pipi dan bibirnya. Kemudian
istriku membuka mata dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah
benar-benar the best thing which I have.” katanya. Lalu kubisikan
padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku ”Tentu sayang… aku juga masih
pingin menaiki babak penentuan yang paling kutunggu-tungu…” sambil
tersenyum manis. Kemudian dia membuka lebar- lebar pahanya dan
kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku
tepat di depan liang vagina istriku.. Blesss… kembali penisku menyelam
didalam liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah
basah oleh cairan kenikmatannya. Kutekan pantatku hingga penisku amblas
hingga ke pangkalnya. Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya
penisku yang digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara
perlahan-lahan pantatku mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat
mengocok dan mengaduk- ngaduk liang istriku yang sangat nikmat ini…
terus dan terus tanpa henti dan mengenal lelah.. Gerakanku semakin cepat
seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun semakin membuat aku
melayang-layang akibat gesekan ini. Pinggul istriku turut membantu
bergerak keatas- kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga
seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang
terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan
erangan dan dengusan nafas. ”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….”
mulutnya kembali meracau Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke
kedua buah dada istriku yang menggairahkan ini dan kermeas
serta
kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin
menggila.. Akupun merasakan bahwa akan segera menuju puncak sehingga
gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur. Penisku
mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai
keluar tak terkendali.. ”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku
meraih puncak ”Ouh..ouh..aouw…ouw…
sssettttt…” jerit istriku Dan akhirnya penisku menekan dalam-dalam ke
liang vagina istriku sambil suara kerasku terlontar ” Hooaahhhhh…” Dan
istrikupun menjerit dengan badan melenting..”Aaahh….” Cret..cret…
Semprotan sperma dengan deras keluar dari mulut penisku disambut dengan
kedutan-kedutan keras dinding vagina istriku secara berulang-ulang
selama beberapa detik….. Dan akhirnya perasaan melayang jatuh terhempas
dan akupun ambruk di atas tubuh istriku… Selama beberapa saat kami
terdiam dalam posisi aku menindih istriku dan untuk mengurangi beban
istriku agar bebas menarik napas panjang- panjang aku gulingkan tubuku
disampingnya. Selama beberapa menit kami diam telentang dan kesadaran
kami entah ada dimana. Entah beberapa menit kami hilang kesadaran dalam
posisi seperti itu, sampai akhirnya secara sayup-sayup kudengar seperti
ada orang yang mengerang dan mendesah. Aku segera mengumpulkan seluruh
kesadaran yang ada dan mulai berkonsentrasi terhadap suara itu. Makin
lama suara erangan dan lenguhan serta terkadang disertai dengan
teriakan- teriakan pendek semakin jelas terdengar. Aku segera mengenakan
pakaianku dan kulihat istriku tertidur nyenyak kelelahan segera kuambil
selimut yang terlipat di atas kursi dan kuselimuti istriku. Lalu dengan
mengendap-ngendap kudekati asal suara itu yang ternyata berasal dari
ruang tamu. Lalu mataku mengintip dintara lobang-lobang yang terdapat
pada stesel berukir yang menghalangi ruang tengah dan ruang tamu. Disana
kusaksikan sebuah pemandangan adegan panas secara live show yang
dimainkan oleh Anto dan istrinya di sofa yang terdapat di ruang tamu.
Aku malu menyaksikan adegan yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan
istrinya. Tapi parasaan malu dan bersalah itu terkalahkan oleh penasaran
dan keinginan yang besar menyaksikan tubuh istri sahabatku yang
biasanya tertutup oleh jilbab lebar dan baju longgar yang panjang yang
secara selintas merupakan tubuh cewe idamanku pada waktu aku bujangan
dulu. Dan pikiran isengku muncul, dengan mengendap-ngendap aku mengambil
camera digital didalam kamar dan kembali mengintip sekaligus merekam
adegan panas yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Seluruh
pakaian Anto dan istrinya sudah terlepas dan tergelatak dibawah sofa.
Kulihat saat itu Anto menyandar di Sofa sedang memangku istrinya yang
membelakanginya. Kedua tangan Anto memeluk dari belakang dan telapak
tangan Anto meremas dan memilin puting susu istrinya sementara bibirnya
menciumi dan menjilati leher jenjang istrinya. Kepala istrinya terdongak
ke belakang dengan mata terpejam serta mulut terkatup dan gigi
gemeretuk seperti sedang mengigit sesuatu yang keras serta keluar suara
dari mulut istrinya : ” Euhh…euh… sssetth…seth… euh…euh…” terus menerus
terkadang pelan dan terkadang tanpa disadarinya keluar cukup keras.
Sementara pantat istrinya bergerak dengan cepat keatas dan kebawah
diselingi dengan gerakan kedepan dan kebelakang agar penis suaminya yang
tertanam dalam liang vaginanya dapat mengocok, mengaduk dan menggesek
seluruh rongga dinding vagina miliknya. Kulihat mata Anto terbeliak-
beliak menahan nikmat yang diberikan oleh istrinya dan mulut Anto
menyeringai dan kadang meringis dengan erangan suara dari mulutnya
”Ohh…oohhh…Bu…Bu… terusss. Terus…oohh…” Kedua orang tersebut memang
benar-benar dalam keadaan yang diliputi nafsu dan gairah sehingga
keduanya tak sadar bahwa mereka sedang kurekam. Sungguh adegan
persetubuhan ini menyajikan pemandangan yang sangat menggiurkan dan
membangkitkan berahi. Betapa mengairahkannya tubuh istri sahabatku
dengan kulit yang putih halus, buah dada yang tidak terlalu besar tapi
sekal dan indah serta sangat mengairahkan seleraku, pinggang ramping dan
paha mulus. Oohhhh betapa indahnya tubuh istri sahabatku ini. Baru kali
ini aku dapat melihatnya dalam keadaan telanjang dan gerakan-gerakan
yang menggairahkan, biasanya yang kulihat adalah sebuah tubuh yang
tertutup rapat dan tutur kata yang halus terjaga. Tetapi saat ini
semuanya hilang, yang kulihat adalah gerakan-gerakan seorang wanita yang
benar-benar sedang menikmati sex dan mengolah tubuh untuk memberikan
kepuasan pada suaminya. Kulihat pula bagaimana vagina istri sahabatku
terkempot- kempot menerima dorongan dan gesekan penis suaminya dalam
posisi duduk. Gerakan pantat istri temanku ini sudah tidak teratur lagi,
goyangan pinggulnya semakin menggila dan mulutnya sudah mulai meracau
tak jelas ”Ouh… Yah… ouhks… Yah… .eemhhsss oh…”, kepalanya semakin
terdongak dengan mulut yang ternganga dan terkadang mengemeretak giginya
menahan deraan nikmat yang datang terus menerus menerpa dirinya
membawanya melayang dan terus melayang. Napasnya ngos-ngosan dan
keringat membasahi sekujur tubuhnya. Sungguh suatu pemandangan yang
sangat erotis dan dapat merangsang siapapun yang melihatnya. Sementara
gerakan Anto semakin cepat dan keras menghentak-hentakkan
pinggulnya
keatas kebawah disertai lenguhan dan dengusan yang semakin keras
”Ohks.. ehks…. ehks… ” dengusan Anto semakin keras dan cepat, membuat
tubuh istrinya terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat yang teramat
sangat. Kedua tangan Anto meremas-remas buah dada istrinya semakin gemas
dan penuh nafsu manjadikan kenikmatan yang diterima istrinya menjadi
semakin menggila. ”Ouh….auwh…auwh…
emh….euh…” racau istri Anto
semakin nyaring Akhirnya mulut istri Anto mulai meracau merengek seperti
mau nangis ”Ayo Yah… ayo yah…ayo…aku nggak tahan pingin disemprot…”
katanya terbata-bata sambil mata terpejam. Tiba-tiba Anto berdiri dan
membalikkan badan dan meminta istrinya menungging dan tangannya bertumpu
pada pegangan sofa. Anto berdiri tanpa mencopot penisnya yang masih
tertanam di vagina istrinya. Kulihat Anto mendorong-dorongkan
pantatnya dengan keras dan cepat kepantat istrinya. Tangan Anto memegang
kedua sisi pinggul istrinya yang seksi dan menggairahkan. Pertemuan
antara selangkangan Anto dan pantat istrinya menambah sensasi nikmat
yang berbeda baik bagi Anto maupun Istrinya sehingga secara bersamaan
merekapun mengeluh nikmat ”Ouh… ouh… oh… ” Tumbukan antara selangkangan
Anto dan pantat istrinya yang telah basah berkeringat menimbulkan suara
yang khas . Plok…plok…plok ditimpali oleh suara erangan dan lenguhan
nikmatdari mereka berdua… ”Ouh… ouh… oh… ” Gerakan Anto mulai cepat-
cepat tak teratur disertai dengan kejang-kejang. Demikian pula pingul
istrinya bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.
PLOK…PLOK…PLOK Dan istri Anto mulai meracau dengan suara yang tak
terkendali ”Ayo Yah…ayo yah… ayo… semprot… semprot…… Ibu… mau… keluar…. ”
Dan akhirnya secara bersamaan mereka menjerit dan melenguh keras…
”Aaakhhh….” jerit istrinya… ”Hhhooohhhhh…..” dengus napas Anto yang
dilanjutkan dengan menghisap dalam- dalam leher bagian belakang
istrinya. Tubuh mereka kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi
pada pantat Anto dengan berkedut-kedut beberapa kali. Mereka benar-
benar baru saja mengalami fase orgasme yang sangat hebat dan
sensasional. Pandangan mata mereka seolah gelap lalu…BRUKK… keduanya
terhempas telungkup ke atas sofa. Mereka terdiam selama beberapa menit
tidak bergerak..menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang masih terasa.
Lalu Anto mengecup mesra pipi istrinya sambil berkata ”Makasih Bu…., Ibu
benar-benar hebat ” lau mengecup bibir istrinya dengan lembut Istri
Antopun tersenyum puas sambil mengecup bibir suaminya dan berkata
”’Makasih juga Yah…, Malam ini Ayah benar-benar hebat tidak seperti
biasanya. Ibu sangat puas”. Dengan hati-hati.. aku mematikan kamera dan
aku berjinjit meninggal tempat itu, menyimpan camera disaku celanaku dan
berbaring disisi istriku pura-pura tidur. Dan akhirnya aku memang pulas
tertidur. Aku dibangunkan oleh istriku sekitar jam 2 dini hari dan
mengajakku tidur di kamar. Sekitar jam 5 subuh Aku dibangunkan istriku,
walaupun badan masih terasa lemas, kemudian mandi air hangat.
Istri-istri kami yang sudah berpakaian rapih dan cantik sedang di dapur
mempersiapkan sarapan, kemudian kuambil cameraku untuk mengabadikan
kegiatan mereka di dapur.., mengabadikan kelincahan anak-
anak kami. Demikian pula dengan Anto, dia mengabadikan
setiap detil kejadian yang ada disekitarnya. Waktu sarapan tiba dan aku
menyimpan kameraku di meja makan yang terdapat diruang tengah. Tapi
oleh istriku kamera tersebut dipindahkan ke bufet yang ada dipinggir
ruangan tengah dan istri Antopun menyimpan kamera suaminya dibufet yang
sama. Kemudian mereka menyiapkan sarapan di meja makan tersebut, dan
kamipun sarapan dengan lahap sambil diisi dengan obrolan hangat sambil
mengomentari tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu. Setelah
sarapan, kami bersiap jalan-jalan pagi untuk menghirup segarnya udara
puncak. Akupun langsung mengambil kamera yang ada di bufet dan kamipun
jalan-jalan
sambil bercanda ria.. Setelah tiba di suatu tempat
dengan view yang indah, aku mulai mengambil gambar dengan kameraku,
demikian pula Anto. Sedangkan istri-istri kami meneruskan jalan-jalan
mengikuti anak-anak yang berlarian sambil mengobrol akrab. Aku mencari
tempat yang nyaman, dan iseng-iseng aku ingin melihat adegan yang
kurekam tadi malam. Begitu kubuka…Deg.. jantungku berhenti berdetak dan
wajahku pucat pasi, ternyata aku sedang melihat diriku dan istriku
sedang melakukan persetubuhan yang demikian panasnya. Gambar yang
diambil lebih sering difokuskan terhadap roman ekspresi wajah istriku
yang sedang didera kenikmatan serta bagian tubuh indahnya yang lain
terutama bagian buah dadanya yang besar dan montok. Rupanya bukan hanya
aku yang mengabadikan persetubuhan sahabatku dengan istrinya.
Sahabatkupun mengabadikan persetubuhanku dengan istriku. Perasaanku
bercampur aduk tak terlukiskan dan tak kumengerti terhadap sahabatku.
Mau marah dan terhina, tapi akupun melakukan
hal yang sama
terhadapnya. Akhirnya mataku mencari-cari Anto disekitarku . Dan tampak
olehku Anto sedang duduk termangu di bawah pohon dengan wajah bingung
menatap layar kamera, sekilas wajahnya terlihat pucat. Aku mendekatinya
dan dia terlihat gugup, akupun merasakan hal yang sama Dia berdiri dan
kami saling berhadapan serta diam tak berkata, kemudian secara refleks
kami langsung berpelukan serta berbisik…”Maafkan aku sobat….” Akhirnya
kami duduk berdampingan dan Anto mulai bercerita ”Tadi malam, setelah
kita masuk kamar menidurkan anak kita masing-masing. Aku dan istriku
tidak bisa tidur dan akhirnya kami bermesraan disamping anak-anak yang
telah tertidur lelap. Kami bermesraan dengan menahan agar tidak
mengeluarkan suara yang bisa mengganggu tidur mereka. Karena kurang
merasa nyaman dan nikmat, akhirnya kuputuskan untuk bermain di ruang
tengah dekat perapian… Begitu aku keluar kamar aku mendengar suara
desahan dan erangan dari ruang tengah. Aku mengendap pelan mendekati
arah suara itu. Dari balik stesel kusaksikan kamu sedang bermesraan
dengan istrimu. Akhirnya timbul iseng dari dalam hatiku, kuambil kamera
dan kuabadikan semua gambar seperti yang lihat di kamera itu… Maafkan
aku Rid… Aku tak bermaksud melecehkanmu… sungguh maafkan aku” katanya
memelas. Dengan perasaan tak menentu kudengarkan cerita Anto, tak ada
perasaan marah di hatiku padanya karena akupun melakukan hal yang sama
terhadapnya. Dan kronologis kejadiannyapun mirip dengan yang kulakukan.
Dan Aku hanya menjawab ”Maafkan aku juga kawan, akupun tidak bermaksud
menghina ataupun melecehkanmu… ” Lalu lanjutku : ” Barangkali ini hanya
membuktikan pada kita berdua bahwa kita memang dua orang sahabat yang
sehati… soul mate.. kayaknya mah…” sambil tersenyum, dan akhirnya
kamipun kembali berpelukan akrab tidak ada perasaan marah apalagi benci.
”Eh..To….Apakah istrimu melihat apa yang aku dan istriku lakukan tadi
malam ?” tanyaku pada Anto. ”Tentu saja..,
No comments:
Post a Comment